Dulu, saya sering sekali mendengar ucapan orang yang diucapkan dengan nada slenge’an. Ungkapan itu berbunyi: “Bisnis ya bisnis, teman ya teman…” Ucapan itu disampaikan saat seorang rekan menawar harga barang yang ditawarkan oleh rekan yang lain. “Kok mahal amat? Kita kan udah lama berkawan, diskon yang gede doong,” ujar rekan yang satu. Sambil meringis, rekan satu lagi segera menyahut, “Aku kan beli ini bukan pakai uangmu kawan, dan bukan pula dibayar dengan perkawanan. Tapi, murni pakai uang…”
Kadang, kita memang menemukan kondisi seperti kisah rekan saya di atas. Karena alasan pertemanan, sebuah bisnis atau usaha, bisa berjalan lancar, tapi juga sebaliknya. Kalau lancar, kadang orang kemudian mengindikasikannya dengan nepotisme. Kalau tidak lancar, kadang bisa merusak persahabatan. Nah, serbasusah kan?
Belakangan, saya getol memaksimalkan potensi orang-orang yang ada di sekeliling saya untuk membantu melancarkan usaha. Dalam artian positif tentunya. Rekan yang bisa urusan desain, saya maksimalkan potensinya untuk menggarap pekerjaan yang berbau desain grafis, mulai dari bikin iklan, brosur, hingga ke banner dan poster. Yang jago menulis, saya kerahkan untuk menulis di beberapa website dari klien-klien saya. Kemudian yang jago web dan program, saya serahi pula tanggung jawab untuk mengerjakan beberapa karya untuk klien-klien saya.
Sampai di sini, semua tak ada masalah. Semua senang. Saya mencarikan
... baca selengkapnya di Antara Perkawanan dan Bisnis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu